34 Titik Jalan NTT Rusak Akibat Bencana

Ilustrasi / dok CDN

KUPANG — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus mengatakan, sedikitnya 34 titik jalan di NTT rusak berat akibat bencana banjir dan tanah longsor.

“Data sementara yang masuk ke kami, ada sedikitnya 34 titik prasarana jalan yang rusak berat akibat bencana banjir dan tanah longsor selama Januari 2018,” kata Tini Thadeus saat dihubungi dari Kupang, Sabtu.

Menurutnya, kerusakan infrastruktur jalan tersebut termasuk di beberapa titik jembatan yang ambruk disertai rusaknya gorong-gorong sebanyak 14 unit.

Ia mengatakan, daerah yang paling parah terdampak bencana banjir dan tanah longsor yaitu di bagian barat Pulau Flores.

Tini mencontohkan jalan pantai utara lumpuh total akibat longsor dan putus pada tiga titik di Kecamatan Wewaria dan Kecamatan Maurole Kabupaten Ende.

Kemudian, di Kabupaten Sikka juga terdapat sejumlah titik jalan yang rusak berat seperti di titik Woloau – Wololangga, Kecamatan Mego, akses jalan Boganatar, Kecamatan Talibura, serta jalur utama Kota Maumere – Kecamatan Magepanda.

Ada juga sekitar empat titik jalan di Kabupaten Manggarai Barat yang menyebar di Kecamatan Lembor, Lembor Selatan, dan Boleng yang mengalami kerusakan berat.

Selain itu, lanjutnya, banjir juga menyebabkan jembatan Wae Buntal Putu dan ruas jalan negara rusak parah dengan kedalaman sekitar tujuh meter di Kecamatan Elar.

“Kemudian putusnya arus lalu lintas jalan provinsi Paan Waru – Cabang Lima di Manggarai Timur sepanjang 30 meter akibat longsor, dan ada juga titik jalan lainnya di daerah itu yang tertimbun,” katanya.

Selain wilayah Flores, lanjutnya, bencana banjir dan longsor juga mengakibatkan kerusakan jalan dan gorong-gorong seperti di Kabupaten Alor yang menyebar di empat kecamatan yakni Pantai Timur, Mataru, Abad, dan Alor Timur Laut.

Lihat juga...