Pemuda Harus Jadi Corong Kebaikan

Terkait dengan kelompok pemuda yang banyak bersifat intoleran, kata Sigit, itu tidak bisa dinilai sebelah pihak saja. Intoleransi tidak hanya dilakukan oleh mereka pada usia tertentu saja, tetapi semua golongan usia bisa saja melakukannya.

Bagi Sigit, mereka yang disebut tidak toleran itu biasanya masuk dalam kelompok-kelompok dispatch atau orang-orang yang mungkin tidak pernah terkena sentuhan, baik program pemerintah maupun program lainnya.

Kemudian kelompok disorientasi atau kelompok manusia yang tidak mempunyai arah, atau hidup sekadar hidup dan tidak mempunyai tujuan.

Serta kelompok disunderstand atau kelompok mereka yang tidak tahu tapi sok tahu, punya smartphone tapi tidak tahu mau diapakan, serta ikut-ikutan.

“Orang-orang tersebut, tidak bisa masuk dalam kelompok pemuda, namun mereka masuk dalam kelompok didiskualifikasi,” ujarnya.

Tiga kelompok atau sikap itu, tidak akan dapat membangun daerah ini sehingga pada akhirnya berujung pada sikap intoleransi, yang tidak bisa dibenarkan secara hukum, akademik, sosial serta tidak ada alasan sama sekali untuk semua golongan lingkungan.

“Mereka tidak masuk dalam kelompok pemuda, karena kita telah sepakati bahwa sikap intoleransi, tidak akan dapat membangun daerah ini, yang tidak bisa dibenarkan secara hukum, akademik, sosial serta tidak ada alasan sama sekali untuk semua golongan lingkungan,” tegas Sigit. (Ant)

Lihat juga...