Pemkot Surabaya Optimalkan Puspaga Cegah Masalah Keluarga
SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya mengoptimalkan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) sebagai ruang pencegahan dini terkait kenakalan anak maupun seputar masalah keluarga.
Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Nanis Chairani, di Surabaya, Rabu, mengatakan kehadiran Puspaga selaras dengan predikat Surabaya sebagai kota ramah anak yang mengedepankan kesetaraan gender, anti kekerasan perempuan dan anak, juga perdagangan manusia.
“Puspaga sendiri bersifat lebih ke pencegahan dini seputar masalah keluarga ataupun anak,” katanya.
Sedangkan untuk penanganan kasus lebih, lanjut dia, ditujukan pada lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPTP2A) pada lingkup kota, dan Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM) di lingkup kecamatan. Dua lembaga khusus yang langsung di bawah DP5A.
“Puspaga sendiri lebih pada pencegahan dini seperti konseling. Sedangkan untuk penanganan kasus kita punya tim sendiri yang datang langsung ke lapangan yaitu PPTP2A, dan kita juga di bantu PKBM yang ada di kecamatan,” katanya.
Puspaga yang berlokasi di lantai II Eks Gedung Siola ini, terdapat beberapa fasilitas layanan yang sifatnya gratis bagi warga Surabaya, seperti ruang untuk curhat seputar masalah keluarga, konseling anak, konsultasi hukum, hingga konsultasi untuk pasangan yang akan menikah.
Nanis mengatakan selama 2017 di Puspaga sendiri, pihaknya telah melayani 60 kasus seputar permasalahan keluarga, sedangkan untuk yang langsung datang ke lapangan jumlahnya lebih banyak, sekitar 700 kasus yang sudah ditangani.
“Memang tidak semuanya kita lakukan out reach, kita lihat dulu kasusnya seperti apa, ada yang berkali-kali kita harus datang ke rumahnya. Ada pula yang hanya orang tuanya yang kita beri pemahaman,” ujarnya.