Veteran pejuang kemerdekaan serta pejuang trikora, dwikora, dan seroja, kata dia, jumlahnya sudah sangat terbatas, hanya sekitar 150 orang.
“Mumpung masih ada pelaku dan saksi sejarah, kami ingin memberikan pencerahan perihal sejarah perjuangan bangsa,” katanya.
Menurut Soejitno, LVRI menyadari bahwa pengalaman, wawasan, dan kemampuan, anggota LVRI berbeda-beda, sehingga nantinya LVRI akan membuat kajian dan cetak biru materi yang akan disampaikan pada pelatihan terhadap guru-guru sejarah.
“Kami menunggu tindaklanjut dari Kemendikbud,” katanya. (Ant)