Ekspor Ikan NTT Tembus 698 Ton Selama 2017

KUPANG — Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kelas I Kupang mencatat jumlah ikan yang diekspor langsung dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ke sejumlah negara tujuan selama 2017 mencapai 698 ton lebih.

“Kegiatan ekspor ikan ini dilakukan dengan frekuensi sebanyak hingga 321 kali yang dikirim langsung melalui Surabaya,” kata Kepala Stasiun KIPM Kelas I Kupang Edi Santoso, Rabu (3/1/2017).

Ia menyebut, sejumlah negara tujuan ekspor di antaranya Brunei Darusalam, Hongkong, Jepang, Malaysia, Singapura, Timor Leste, Amerika dan Australia.

Adapun nilai ekspor ikan tersebut tercatat mencapai lebih dari 3,4 juta Dolar Amerika, katanya.

Menurutnya, namun capaian jumlah ekspor ikan pada tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 mencapai 1.000 ton lebih dengan nilai ekspor hingga lebih dari 4 juta dolar Amerika Serikat.

Penurunan itu, katanya, salah satunya akibat kondisi cuaca buruk yang dialami nelayan di provinsi dengan luas wilayah laut mencapai sekitar 200.000 km persegi itu selama beberapa bulan yang berdampak pada berkurangnya produktivitas hasil tangkapan ikan.

“Contohnya seperti sampai bulan sekarang ini juga pasokan ikan-ikan tuna yang keluar dari wilayah Flores masih lemah, yang ada itu dari Alor,” katanya.

Santoso menyebutkan ikan-ikan ekspor dari NTT dipasok dari sekitar 10 unit pengolahan ikan dari jumlah keseluruhan sebanyak 17 unit yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

“Pasokan ikan ekspor ini untuk saat ini masih didominasi dari wilayah Pulau Flores dan Lembata,” katanya.

Ia menjelaskan, ikan-ikan tersebut dikirim melalui kontainer menuju pelabuhan ekspor di Surabaya, Jawa Timur setelah disertifikasi dari KIPM setempat.

Lihat juga...