Cuaca tak Menentu, BPTD Lampung Imbau Nakhoda Utamakan Keselamatan
Ia menyebut pada kondisi normal perairan tanpa alun gelombang kencang waktu tempuh maksimal kapal roll on roll off (Roro) dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak dan sebaliknya sekitar 120 menit. Namun akibat cuaca buruk bisa mencapai 180 menit.
Faktor keselamatan diakui Henri dipilih oleh para nahkoda dengan melakukan pelayaran lebih hati-hati bahkan harus berlindung di dekat Pulau Sangiang dan Pulau Rimau Balak serta Pulau Merak Besar sebelum masuk ke alur masuk pelabuhan.
“Kondisi cuaca memang sedang ekstrim bisa berubah sewaktu-waktu bahkan kondisi di tepi pantai akan berbeda dengan di laut lepas tanpa adanya pulau penghalang,” terang Henri.
Dampak dari kondisi cuaca beberapa kapal disebutnya harus meminta izin kepada Ship Traffic Control (STC) Pelabuhan Bakauheni dan Merak akan keterlambatan kedatangan kapal sehingga harus mengapung lebih lama di laut sebelum sandar.
Kondisi tersebut diakui Henri sudah dikoordinasikan dengan pihak PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni dan Merak dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan. Meski demikian ia menyebut belum ada penutupan aktivitas pelabuhan akibat kondisi cuaca buruk tersebut.
Hingga saat ini ia menyebut sejak Minggu malam (28/1) kapal semula dioperasikan sebanyak 27 hingga 29 kapal dan sempat hanya sebanyak 21 kapal dioperasikan dengan dominasi alun akibat angin dengan kecepatan angin berkisar 30 knot dan gelombang mencapai 3,5 meter.