Perpustakaan Desa Tumbuhkan Inovasi Desa

Kondisi tersebut diakuinya juga bisa menjadi contoh dalam pengembangan inovasi desa karena menurutnya kegiatan inovasi desa harus diawali walaupun dari hal yang sederhana dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ia juga menyebut, saat ini sudah mulai dibentuk Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) di setiap desa dengan penggunaan anggraran Dana Desa yang bisa dianggarkan untuk pengembangan perpustakaan desa karena perpustakaan desa juga menjadi salah satu inovasi desa.

Dukungan dari setiap desa dengan menyiapkan lokasi untuk perpustakaan disebutnya juga bisa mencontoh dari keberadaan kampung literasi Desa Pasuruan dengan inovasi one home one library atau satu rumah satu perpustakaan.

Inovasi desa yang merupakan Program Kementerian Desa diharapkan menjadi salah satu cara peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui perpustakaan menjadi media inovasi misalnya karena keberadaan fasilitas komputer dan internet di perpustakaan untuk informasi. Diharapkan dengan kegiatan ini, setiap desa di Kecamatan Candipuro bisa mengembangkan inovasi sesuai dengan potensi desa.

Pengalokasian dana desa untuk penyelenggaraan perpustakaan desa juga disebutnya menyesuaikan kesepakatan bersama antara aparat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan alokasi anggaran berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta. Beberapa desa yang sudah memiliki fasilitas perpustakaan disebut Sugeng Hariyono bahkan melengkapi fasilitas dalam ruang perpustakaan dengan komputer dan akses internet.

Salah satu pembicara dalam kegiatan replikasi inovasi desa di Balai Desa Titiwangi Kecamatan Candipuro, Joko Hadirinekso dari Sekolah Swasembada WC Indonesia sekaligus tentara Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi salah satu contoh inovasi desa dalam upaya pengembangan dan pencapaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Misalnya dalam penyediaan fasilitas WC. Termasuk dalam pelatihan pembuatan jamban sehat yang berkoordinasi dengan pemerintah desa.

Lihat juga...