Integrasi Peternakan dengan Pertanian Jagung Untungkan Warga Ketapang

Warga lain yang memanfaatkan lahan pertanian untuk pengembangan ternak diantaranya keluarga Punjabi (13) warga Desa Bangunrejo yang menggembalakan ternak kambing jenis biri-biri atau kambing gembel milik sang ayah.

Pelajar SMP tersebut mengungkapkan, selain digembalakan pada areal perkebunan kayu sengon dengan sebagian lahan terbuka, pakan buatan dari jenjet jagung kerap diberikan dalam kandang.

“Saya menggembalakan kambing sepulang sekolah, diberi tanggung jawab oleh ayah karena biaya sekolah dan keperluan sekolah juga dari ternak kambing ini,” beber Punjabi.

Sebanyak 30 ekor ternak kambing jenis biri-biri miliknya, kerap diberi pakan rumput yang dicari dari areal perkebunan jagung milik sang ayah. Sementara saat dikandang, pakan tambahan dari jenjet diberikan malam hari.

Pakan jenjet jagung tersebut sengaja disimpan mengantisipasi saat musim penghujan. Biri-biri miliknya kerap tidak digembalakan dan hanya dikandangkan mengandalkan pakan limbah pertanian. Hasil beternak kambing biri-biri tersebut membuat Punjabi bisa membeli keperluan sekolah dan dipergunakan sebagian untuk keperluan saat dirinya duduk di bangku SMA.

Sapi jenis peranakan ongole dan sapi brahman yang dipelihara oleh Dwi memanfaatkan melimpahnya limbah hasil pertanian. [Foto: Henk Widi]