Cuaca Buruk, Ratusan Penumpang Tertahan di Pelabuhan Bakauheni

LAMPUNG — Ratusan penumpang pejalan kaki asal Lampung terlantar di Pelabuhan Bakauheni Lampung setelah pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Bakauheni menetapkan pelayaran di lintasan Selat Sunda dinyatakan ditutup akibat kondisi cuaca buruk.

Angin kencang dan gelombang tinggi yang cukup membahayakan pelayaran. Akibatnya ratusan penumpang pejalan kaki yang sudah membeli tiket saat akan menyeberang ke Pelabuhan Merak dari Pelabuhan Bakauheni bahkan terpaksa menginap di Pelabuhan Bakauheni.

Sonia, salah satu penumpang asal Tanjungkarang tujuan Jakarta yang merupakan satu mahasiwa mengaku terpaksa menginap di ruang tunggu pelabuhan Bakauheni setelah ASDP mengumumkan aktivitas pelayaran Selat Sunda dihentikan dan sejumlah kapal yang berlayar sementara tidak beroperasi. Mahasiswi ini tidak bisa menukar tiket yang sudah dibelinya seperti penumpang lain yang telah membeli tiket karena jarak Pelabuhan Bakauheni menuju ke rumahnya jauh.

“Saya mau pulang juga jaraknya jauh jadi lebih baik menunggu hingga nanti akhirnya pelayaran dinyatakan kembali dioperasikan setelah kondisi cuaca membaik dengan angin dan ombak yang cukup tenang dan dari sore hingga malam saya sudah tertahan sekitar lima jam lebih,” terang Sonia saat ditemui Cendana News, Kamis malam (30/11/2017)

Penumpang lain yang tertahan ialah Rohman. Dia sengaja memanfaatkan liburan panjang (long weekend) hari libur Maulid Nabi dan akhir pekan untuk berkumpul bersama keluarga yang ada di Serang Banten. Perjalanan yang pada hari normal hanya ditempuh selama sekitar tiga jam sudah cukup membuat lelah.

Kini belum dipastikan kapan ia akan sampai ke rumah setelah pihak otoritas pelabuhan menyatakan pelayaran dihentikan oleh PT.ASDP Cabang Bakauheni, kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Bakauheni, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Bakauheni.

Lihat juga...