Tiga Siswa SMPN 1 Jetis Ciptakan Pengaman Sepeda Motor
“Tapi, kalau lampu mati, motor tidak bisa jalan dan bel berbunyi,” tuturnya.
Siswa kelas IX ini mengaku sempat mengalami kesulitan, mulai dari relay yang sering terbakar, bahasa pemrograman yang sulit serta membeli komponen harus dari Surabaya. Namun berbagai kesulitan itu sudah mereka lalui dengan baik dan berbuah manis.
Guru Pembimbing, Dwi Sujatmiko menuturkan anak didiknya ini berhasil menyisihkan 1160 naskah yang dikirim dari seluruh Indonesia. Selain itu, untuk membuat alat ini hanya bermodalkan Rp200 ribu.
“Idenya dari anak-anak, mereka menyukai bidang elektro, jadi kami arahkan. Beruntung mereka dapat juara,” pungkasnya.
