Pinjam Uang di KSP Kopdit Pintu Air Agunannya Harga Diri

Membayar pinjaman tepat waktu sambung Yakobus, butuh kesadaran sebab membangun kesadaran manusia memerlukan waktu lama sehingga suatu saat masyarakat bisa Berjaya. Jadi jangan jaya pemerintah saja tapi masyarakat juga jaya dimana mereka tahu hak dan kewajiban mereka.

Ditambahkannya, koperasi menjadi besar tergantung kepada semangat kebersamaan dan gotong royong yang dibangun bersama anggota yang juga sebagai pemilik lembaga keuangan ini sehingga otomatis memiliki kewajiban dan beban moral membesarkan lembaga koperasi ini.

“Visi Pintu Air ingin membuat orang miskin menjadi orang kaya baik jasmani dan rohani dan pekerjaan ini bukan gampang sehingga marilah kita semua baik pengurus maupun anggota serta berbagai elemen yang peduli untuk melangkah bersama menggapai cita-cita ini,” tuturnya.

Sementara itu Sekertaris KSP Kopdit Pintu Air Martonsius Juang menambahkan, dengan masuknya Pintu Air menjadi koperasi primer nasional maka ada dua keuntungan yang didapat yakni setiap kali ada pertemuan atau kegiatan koperasi tingkat nasional Pintu Air selalu diundang.

Selain itu tambah Marton sapaannya,dengan masuk level nasional maka Pintu Air juga bisa mengakses bantuan dana dari pemerintah pusat melalui Kementrian Koperasi dan UKM seperti dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan dana bantuan lainnya.

“Saat ini kita memang kami belum mau mengelola dana KUR sebab anggota masih menginginkan agar kita swadaya dulu dan belum saatnya mengakses bantuan dana dari pemerintah,” bebernya.

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air yang berdiri tanggal 1 April 1995 di Kampung Rotat, Desa Ladogahar, Kabupaten Sikka ini, sejak 23 Oktober 2017 menjadi koperasi primer nasional dan memiliki aset Rp765,120 miliar rupiah dengan jumlah anggota sebanyak 179.755 anggota per bulan September 2017.

Lihat juga...