Lahar Dingin dari Gunung Agung Banjiri Areal Persawahan Batusesa
KARANGASEM — Material letusan Gunung Agung yang terbawa air hujan atau lahar dingin yang membanjiri lahan persawahan yang dekat dengan Sungai Yeh Sah, Desa Batusesa, Kecamatan Rendang, Karangasem.
“Ini merupakan lahar kecil yang berisi material letusan yang terbawa air hujan menuju sungai,” Kepala Bidang Mitigasi PVMBG, I Gede Suantika saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Senin (27/11)
Pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak mendekati aliran sungai ini dan tetap waspada saat beraktivitas di pinggir sungai karena ini musim hujan dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah demi keamanan bersama. Fenomena lahar ini berasal dari lereng selatan Gunung Agung atau bagian hulu Desa Sebudi.
“Pengamat kami sudah mengecek ini dan memang benar ada tercium bau belerang dan jatuhan abu yang terjadi dua hari ini (26-27 November 2017). “Ini terlihat abu yang mengandung belerang tercampur air dan ada gas belerang yang tercium,” ujarnya lagi.
Kepala Pusat Data dan Informasi da Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho membenarkan sungai tersebut dibanjiri lahar hujan (lahar dingin).
“Saya meminta warga waspadai dengan bencana lahar hujan di sepanjang sungai dengan hulu Gunung Agung. Meski volume piroklastik dari erupsi Gunung Agung belum banyak,” ujarnya.
Sementara itu, Warga asal Banjar Abuan, Desa Rendang, Karangasem, Wayan Lanus, saat ditemui di Karangasem mengatakan,lahar dingin itu sudah meluber hingga mengenai persawahan yang ada di dekat sungai itu.
“Saya kaget dan sempat menghubungi beberapa keluarga saya agar tetap berhati-hati, karena sungai terlihat keruh dengan air sungai yang cukup deras,” uajrnya.