Hariman Siregar: Museum Pak Harto Harus Lebih Megah

YOGYAKARTA —  Mantan aktivis mahasiswa di zaman Orde Baru, sekaligus tokoh pergerakan Malari, Hariman Siregar, mengunjungi Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, di dusun Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Sabtu (4/11/2017) sore. 

Ia datang bersama rombongan pengurus Yayasan Damandiri, antara lain Muhammad Bob Hasan dan Subiakto Tjakrawerdaya, dalam rangka meninjau Desa Mandiri Lestari Argomulyo.

Hariman Siregar saat mengunjungi Memorial Jenderal Besar HM. Soeharto, di dusun Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2017). -Foto: Jatmika H Kusmargana

Yang menarik, Hariman yang dikenal sebagai ‘musuh’ Pak Harto karena sepak terjangnya di masa Orde Baru itu terlihat antusias menelusuri jejak sejarah Presiden Kedua RI di desa kelahirannya itu. Didampingi pengurus museum, ia menelusuri satu per satu lorong yang menjelaskan secara runtut sejarah dan perjalanan hidup Pak Harto.

Hariman bahkan tak ketinggalan menyempatkan diri untuk berfoto di depan patung Pak Harto setinggi kurang lebih 5 meter yang menjadi ikon museum. Ia nampak sumringah berfoto bersama Muhammad Bob Hasan, dan Fuad Bawazier. Tak puas foto bersama ia juga nampak berfoto sendiri.

Baca: Fuad: Desa Mandiri Lestari Wujud Nyata Ekonomi Pancasila

Bob Hasan: Anak-Anak Harus Diajari Bisnis Sejak Dini

Seusai berkeliling, Hariman mengapresiasi keberadaan Memorial Soeharto yang menjadi pengingat sekaligus rekam jejak sejarah perjalanan orang nomor satu di masa Orde Baru itu. Ia bahkan menyebut, orang sekelas Pak Harto semestinya dibuatkan moseum yang lebih besar dan lebih baik dibanding yang ada saat ini.

Lihat juga...