Wakil Pemimpin Oposisi Kamboja Kabur ke Luar Negeri

Kebijakan tersebut dilakukan dengan dalih para oposan adalah pemberontak di kota. Pemberontak yang di sebut  berupaya mengadakan revolusi warna meski gagal pada masa lalu.

Negara Barat mengecam penangkapan Kem Sokha dan menyerukan pembebasannya. Dengan penangkapan tersebut, sejumlah pihak mengatakan meragukan kepercayaan akan pemilihan umum di Kamboja tahun depan.

Sementara itu, China menyuarakan dukungan bagi pemerintah Hun Sen (65). Hun Sen adalah mantan komandan di Khmer Merah, yang membelot dari kelompok itu. Hasil dari pemilihan anggota dewan pada Juni lalu menunjukan keuntungan kuat pada CNRP di pemilu tahun depan. Berkaca dari perolehan suara, Hun Sen diyakini akan mendapatkan pertarungan sengit dari rival politiknya.

Meski bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi tahunan sekitar 7 persen, yang membantu mengubah Kamboja dari negara gagal, kemarahan rakyat berkembang karena ketidaksetaraan dan tuduhan perkoncoan.

Dalam tanggapan pertamanya sejak ditangkap, Kem Sokha dalam pernyataan di media sosialnya mengupayakan perubahan baik di Kamboja melalui kotak suara dan tidak melalui revolusi seperti yang dituduhkan. Salah satu dari tiga wakilnya tetap berada di Kamboja.

Bukti terhadap Kem Sokha adalah video dari 2013, yang menunjukkan ia mengatakan kepada pendukungnya bahwa ia mendapat dukungan dari orang Amerika Serikat untuk mendapatkan kekuasaan. (Ant)

Lihat juga...