Pemkab Lebak Jadikan Bank Sampah Potensi Ekonomi

LEBAK — Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mendorong bank sampah yang dikelola masyarakat agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga mampu menyerap lapangan pekerjaan.

“Kami mengapresiasi perguliran uang dari 210 bank sampah hingga ratusan juta rupiah sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak Saepulloh di Lebak, Kamis (12/10).

Pemerintah daerah terus mendorong agar bank sampah menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga bisa mengatasi pengangguran juga kemiskinan.

Selain itu juga, katanya, bank sampah dapat mencegah terjadinya urbanisasi akibat sempitnya lahan pekerjaan dimana saat ini banyak masyarakat Kabupaten Lebak bekerja ke luar daerah maupun luar negeri.

Karena itu, kehadiran bank sampah diharapkan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat sehingga bermuara pada kesejahteraan.

Menurut dia, tujuan pengelolaan bank sampah itu juga manfaatnya cukup besar bagi lingkungan dan bisa mencegah berbagai penyakit menular.

Selain itu juga limbah sampah juga ditampung oleh perusahaan di Jakarta dan sebagian sampah bisa digunakan aneka kerajinan tangan.

Bahkan, katanya, bank sampah juga menghasilkan produk kerajinan yang memiliki nilai jual, seperti tas, sandal, dompet, suvenir, tempat air dan lainnya.

Menurut dia, produk kerajinan limbah sampah itu hingga kini masih menembus pasar domestik.

Selama ini, limbah sampah yang ada di masyarakat kebanyakan ditampung oleh pemulung-pemulung.

Padahal, ujar dia, jika dipilah-pilah antara sampah organik dan non-organik bisa menghasilkan produksi pupuk cair juga kompos.

Lihat juga...