SUKABUMI – Luas lahan tanam padi di Kota Sukabumi, Jawa Barat, periode Oktober 2017 hingga Maret 2018, mencapai 374 hektare, sehingga petani kini mulai mengolah tanah.
“Petani sudah mulai mengolah tanah bahkan ada yang menanam karena musim hujan sudah berlangsung, sehingga petani mempercepat masa tanamnya,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi di Sukabumi, Sabtu (28/10/2017).
Menurutnya, mulai masuknya musim penghujan petani terbantu untuk pasokan airnya, sebab pihaknya sempat khawatir pada tahun ini kemarau akan berjalan panjang. Namun, kenyataannya hujan kembali turun setelah hanya beberapa bulan kemarau.
Selain itu, memasuki musim tanam ini persediaan pupuk pun mencukupi atau bisa dikatakan dalam kondisi aman. Namun, pihaknya tetap berkoordinasi dengan distributor maupun agen untuk kepastian persediaan pupuk. Tapi, informasinya pihak agen menjamin ketersediaan pupuk pada musim tanam ini bisa mencukupi hingga Maret 2018. Lanjut dia, agar proses tanam padi yang dilakukan petani berjalan lancar, pihaknya juga memantau persediaan air seperti saluran irigasi.
“Perbaikan saluran irigasi yang rusak sudah mulai kami lakukan yang juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Panataan Ruang Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Sukabumi,” tambahnya.
Di sisi lain, Kardina mengatakan tingkat profitivitas (pertumbuhan) padi saat ini mencapai 7,44 ton/hektare dengan indeks tanam rata-rata mencapai 2,7 atau 3. Dengan kata lain, rata-rata setiap tahunnya lahan pertanian di Kota Sukabumi bisa panen tiga kali. (Ant)