KENDARI – Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, mencatat selama 2017 terjadi kasus kebakaran sebanyak 81 kali. Kasus terbanyak disebabkan dari pembakaran sampah dan hubungan arus pendek listrik.
Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Kendari, Junaedin Umar, mengatakan, dari jumlah kasus yang dicatat selama Januari hingga September 2017 itu kebanyakan kasus kebakaran pada bangunan seperti rumah penduduk.
“Kasus kebakaran selama ini banyak terjadi pada bangunan milik warga, di samping ada juga yang terbakar karena ditinggal penghuninya. Karena itu, untuk meminimalisir bahaya kebakaran harus lebih waspada, apalagi di musim kemarau saat ini dengan suhu yang panas,” katanya, di Kendari, Sabtu (21/10/2017).
Dia berharap, masyarakat lebih waspada, misalnya melakukan pengecekkan rutin hubungan arus listrik, kompor gas atau sumber lainnya yang rawan terjadi kebakaran.
Sehubungan kelengkapan operasi, ia mengatakan dari 10 unit mobil pemadam kebakaran hanya tujuh dapat berfungsi optimal. Sedangkan tiga unit lainnya sudah tua dan kurang berfungsi dengan baik.
“Tentu kami berharap, pada 2018 mendatang ada tambahan kendaraan operasional, dan minimal kelengkapan operasional di lapangan yang dinilai masih terbatas,” ujar Junaedin. (Ant)