Delapan Tahun Pascagempa Besar, Sumbar Terus Berbenah
Ia menilai, shalter adalah tempat berlindung sementara bagi masyarakat bila kemungkinan terjadi tsunami bagi daerah kabupaten/kota yang ada di sepanjang pesisir pantai. Untuk itu, sangat penting adanya shalter, meski tidak berupa bangunan, setidaknya perbukitan bisa dijadikan shalter.
Menurutnya pula, untuk tempat evakuasi itu lokasinya harus berada di ketinggian dan aman dari tsunami. Seperti halnya di perbukitan, bisa dijadikan tempat evakuasi asal dibuat tangganya untuk memudahkan evakuasi masyarakat. Persoalan yang juga harus dilakukan evaluasi oleh bupati/walikota, untuk kesiapannya terhadap bencana gempa dan tsunami.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Sumbar, Eliyusman, menyebutkan selain bangunan shalter dan bangunan berpotensi shalter juga telah banyak terdapat di sepanjang pesisir pantai di Sumbar. Di Kota Padang, terdapat 74 bangunan yang menjadi shalter dan potensi shalter.
“Shalter dan bangunan bertingkat yang ada saat ini juga menjadi shalter, dan nantinya akan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas, termasuk juga dengan lampu di lokasi shalter. Dengan begitu masyarakat dapat petunjuk di mana letak shalter tempat mereka menyelamatkan diri secara vertikal,” jelasnya.
Ia menambahkan, melihat pengalaman dari sejumlah gempa yang cukup kuat dirasakan masyarakat beberapa tahun terakhir, masih banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana menyelamatkan diri. Sehingga, pada saat gempa terjadi, tempat evakuasi horizontal menjadi penuh. Masyarakat berlarian menuju zona yang dianggap aman gempa, padahal di lokasi ia berdiri di saat gempa terdapat shalter yang dapat digunakan untuk berlindung.