KENDARI – Warga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berebut membeli ayam kampung di hampir semua sudut pasar tradisional dan pasar induk untuk kebutuhan hari raya Idul Adha 1438 hijriah.
Pantauan di Kota Kendari, Kamis, pedagang ayam musiman yang menggunakan sepeda motor dan ada yang menggunakan roda empat menawarkan dengan harga bervariasi tergantung dari besar kecilnya ayam tersebut.
Untuk ayam ukuran sedang (betina) dijual antara Rp100.000-Rp125.000 per ekor atau setara dengan 1,5 – 2 kilogram, sedangkan ukuran besar (jantan) dijual antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per ekor atau setara dengan 2,5 hingga mencapai tiga kilogram.
Muslim (52), pedagang ayam kampung di kawasan pasar panjang Wuawua mengatakan, harga ayam yang dijual itu diakuinya sedikit naik dibanding dengan hari sebelumnya menyusul permintaan konsumen cukup banyak sementara stoknya terbatas.
“Ini kan suasana menyambut hari raya, permintaan masyarakat untuk kebutuhan daging ayam cukup besar. Makanya kami para pedagang serentak menaikkan dengan harga yang wajar,” ujarnya.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sultra, Muhammad Ali mengakui, menjelang hari raya Idul Adha ada kecenderungan kenaikan sejumlah kebutuhan pokok termasuk daging sapi dan ayam.
“Daging sapi dan ayam kampung, menjelang hari raya dipastikan cenderung naik dan hal seperti itu sudah biasa. Yang membuat masyarakat panik jika harganya sudah mahal dan stoknya pun sudah sulit ditemukan di pasaran,” ujarnya.
Ali yang juga anggota Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) mengatakan, secara umum kebutuhan pokok yang dijual di sejumlah pasar tradisional dan induk di Kota kendari relatif masih cukup stabil.