Meskipun levelnya hanya Asia Tenggara, namun pada kenyataannya Indonesia masih sulit untuk menjadi yang terbaik di kawasan ini.
Pada SEA Games sebelumnya di Singapura tahun 2015, Indonesia hanya menempati urutan kelima. Hal tersebut menunjukkan bahwa SEA Games saat ini sangat kompetitif. Jangan kan untuk menjadi juara umum, memperbaiki peringkat pun diperkirakan tidak akan mudah bagi Indonesia.
Hingga hari kedua penyelenggaraan SEA Games, Indonesia masih berada di urutan keempat, sementara tuan rumah Malaysia sudah menunjukkan dominasinya di peringkat pertama.
Menpora Imam Nahrawi mengapresiasi keinginan Presiden Jokowi agar kontingen Indonesia menjadi juara umum SEA Games 2017 karena itu sebagai dorongan semangat bagi para atlet yang bertanding.
“Namun secara realistis, kami menargetkan setidaknya kontingen Indonesia bisa memperbaiki peringkat dari kelima pada SEA Games 2015 menjadi keempat tahun ini,” kata Menpora.
Uji coba Indonesia pada SEA Games 2017 mengirim 534 atlet dari 37 cabang olahraga, dan merupakan kontingen terbesar ketiga di pesta olahraga tersebut setelah Thailand dan tuan rumah Malaysia.
Jumlah tersebut melebihi dari yang direncanakan oleh Kemenpora, yang semula hanya mempersiapkan sekitar 250 atlet dari 18 cabang olahraga. Ketika itu pertimbangannya adalah masalah efisiensi anggaran dan juga karena SEA Games bukan merupakan prioritas. Fokus utamanya adalah Asian Games 2018, sementara SEA Games hanya untuk uji coba pada cabang yang dipertandingkan.
Namun pada perkembangan selanjutnya, animo untuk mengikuti SEA Games cukup besar, bahkan ada sejumlah cabang yang siap menanggung biaya sendiri untuk mengirim atlet-atletnya ke SEA Games. Selain itu ada tambahan anggaran melalui Satlak Prima yang bertugas mempersiapkan atlet-atlet ke kegiatan-kegiatan internasional.