Kelompok Camar Ujung Tombak Pelestarian Mangrove di Semarang Utara

“Penanaman mangrove yang kami lakukan sejak 2011 sudah membuah hasil berupa hutan-hutan mangrove yang tumbuh subur di aera-area konservasi. Saat ini yang kami lakukan adalah memantau kondisi hutan mangrove dan juga melakukan pembibitan mangrove,” kata Yazid, Rabu, (30/8/2017).

Pemantauan mangrove perlu dilakukan akibat kondisi gelombang air laut yang tidak menentu. Sehingga jika ada kerusakan-kerusakan pada hutan mangrove yang sudah ada bisa dilakukan penghijauan kembali. Sedangkan pembibitan diperlukan agar sewaktu-waktu jika diperlukan, warga bisa melakukan penanaman mangrove.

Menurut Yazid, pelaksanaan pembibitan di Kelompok Lingkungan Camar dimulai saat penanaman mangrove tidak dilakukan se-intens pada awal terbentuknya kelompok ini. Memang karena sudah banyak daerah yang ditanami mangrove sehingga proses selanjutnya tinggal memantau. Dalam pemantau tersebut akhirnya tercetuslah ide untuk melakukan pembibitan mangrove.

“Pada awalnya kita melakukan pembibitan secara manual, namun sering kali gagal ditepar ombak. Akhirnya kita mulai pembibitan dengan teknik membuat ancak yang pada saat itu hanya berukuran 3×4 meter. Setelah pembibitan berhasil, dan karena adanya dana bantuan, maka luas area pembibitan yang dikelola Kelompok Camar pun semakin luas,” imbuh Yazid.

Yazid mengatakan bahwa dia bersyukur saat ini banyak masyarakat yang semakin peduli dengan lingkungan, khususnya terhadap pelestarian hutan mangrove. Dalam penanaman mangrove di Kampung Tambak Rejo, menurutnya seringkali dibantu teman-teman mahasiswa dan anak sekolahh ataupun dinas tertentu yang memang sengaja melakukan kegiatan penanaman mangrove.

Lihat juga...