Gas Elpiji Langka Warga Terpaksa Mencari Hingga ke Kecamatan Lain
LAMPUNG — Sejumlah pedagang pengecer bahan bakar gas elpiji ukuran 3 kilogram serta ibu rumah tangga di Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lamsel sejak sepekan terakhir mengeluhkan kelangkaan.
Tahang, penjual tabung gas di Bakauheni menyebutkan, kelangkaan gas elpiji bersubsidi sudah terjadi sejak sepekan. Hal tersebut tindak lanjut dengan adanya kebijakan pembatasan pasokan sebanyak lima tabung oleh pangkalan.
Ia menyebut, sebelumnya ia mendapat jatah 15 tabung setiap pekan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat nelayan.
“Gas elpiji bersubsidi memang banyak dicari oleh masyarakat namun saya sebagai penjual juga dikirimi oleh pangkalan gas dengan jumlah terbatas,” terang Tahang kepada Cendana News, Sabtu (26/8/2017).
Berbeda dengan elpiji bersubsidi, gas elpiji non subsidi ukuran 5,5 kilogram masih tersedia di warungnya dalam jumlah banyak.
Tabung gas ukuran 5,5 kilogram yang disediakannya pun kurang diminati karena harganya dijual dengan harga Rp75 ribu per tabung, sementara tabung elpiji 3 kilogram dijual dengan harga Rp20 ribu per tabung.
Sunarti, warga Muara Bakau menyebut kelangkaan gas tersebut sudah terjadi selama sepekan terakhir sehingga sang suami dimintanya mencari ke Kecamatan Ketapang Lampung Selatan. Suaminya bahkan membeli dengan harga Rp25ribu meski harga awal hanya Rp22ribu.
“Kelangkaan sudah semenjak sepekan terakhir karena di beberapa warung kosong,” terang Sunarti.
Ia berharap kelangkaan gas di wilayah tersebut tidak kembali terjadi mendekati hari raya Idul Adha yang akan dirayakan pada pekan depan. Keterbatasan pasokan cukup merepotkan sejumlah warga yang terutama ibu rumah tangga.