Sementara itu, pada sesi terakhir tentang pilar politik dan keamanan, perwakilan dari negara anggota ASEAN membahas mengenai Arsitektur Keamanan Regional, isu Laut China Selatan, Keamanan Maritim, dan “Treaty of Amity and Cooperation”.
Simposium itu diselenggarakan atas kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN serta didukung oleh Perwakilan RI di negara-negara ASEAN.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari 10 negara anggota ASEAN, para ahli dari lembaga kajian (Habibie Center, CSIS), Sekretariat ASEAN, dan Universitas Pertahanan.
Secara umum, peringatan 50 tahun ASEAN diharapkan dapat memperkuat sentralitas dan kesatuan ASEAN dalam cakupan politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya, serta menghasilkan rumusan terkait strategi dan langkah-langkah praktis untuk memperkuat identitas ASEAN (Ant).