Menteri PUPR Tanggapi Penolakan Sultan Soal Jalan Tol

YOGYAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengindikasikan akan tetap membangun jalan tol di wilayah DIY, sebagai bagian rencana pembangunan infrastruktur di kawasan Pulau Jawa sisi selatan yang menghubungkan Tasikmalaya, Cilacap, Jogja, dan Solo.

Hal itu diungkapkan Basuki menanggapi pernyataan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menolak pembangunan jalan tol di DIY, menyusul pembangunan bandara baru Kulonprogo.

“Bukan itu maksudnya (tidak boleh ada tol). Yang tidak diperlukan (jalan tol menurut Sultan) itu dari Bandara ke Borobudur. Sehingga tolnya dari bandara ke Jogja,” katanya seusai menjadi pembicara seminar nasional Pembangunan Infrastruktur Indonesia Dalam Rangka Menunjang Pembangunan Ekonomi, bertempat di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Senin (17/07/2017) siang.

Menurut Mentri PUPR, pembangunan infrastruktur berupa jalan tol di wilayah kawasan pulau Jawa sisi selatan yang menghubungkan Tasikmalaya, Cilacap, Yogyakarta dan Surakarta, merupakan program pemerintah Jokowi di masa yang akan datang.

Kebijakan ini adalah kelanjutan pembangunan jalan tol di kawasan Pantai Utara (Pantura) mulai dari Jakarta, Cikampek, Palimanan, Brebes, hingga Solo.

“Memang tol itu programnnya mulai dari Cilacap, Jogja, Solo. Yakni sebagai kelanjutan dari program tol di Pantura. Kedepan adalah yang di wilayah selatan ini. Yang tidak disetujui Sultan itu dari Bandara ke Borobudur,” katanya.

Meski masih berupa prakarsa, namun dikatakan pembangunan jalan tol di wilayah selatan pulau jawa tersebut sudah menjadi bagian rencana pemerintah pusat. Bahkan perencanaan serta pembangunan tol yang akan menghubungkan Tasikmalaya, Jawa Barat hingga Surakarta, Jawa Tengah itu, saat ini sudah disiapkan seluruhnya.

Lihat juga...