JAKARTA — Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf, memastikan hingga detik ini pendistribusian beras secara nasional tetap normal seperti biasa, alias tidak terganggu terkait adanya kasus temuan dugaan pemalsuan beras.
Syarkawi mengimbau, agar warga masyarakat di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak usah panik terkait adanya kasus dugaan pemalsuan beras tersebut. Pemerintah melalui Perum BULOG hingga saat ini diilaporkan setidaknya mempunyai cadangan stok ketersediaan beras secara nasional yang sangat mencukupi, yaitu 1,7 juta ton.
Jumlah stok beras tersebut belum termasuk yang sudah terlanjur beredar di pasaran atau yang sudah di tangan konsumen. Sementara itu, jumlah stok beras di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta hingga saat ini mencapai sekitar 43 ribu ton, padahal jumlah rata-rata kebutuhan beras di Jakarta per bulan hanya sekitar 30 ribu ton. Sehingga terjadi surplus 13 ribu ton. Jumlah itu juga belum termasuk beras yang sudah terlanjur dijual di pasaran.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak usah khawatir, hingga saat ini proses pendistribusian beras secara nasional tetap lancar dan normal, sama sekali tidak terganggu, meski ada temuan kasus perkara dugaan pemalsuan beras kualitas rendah jenis IR 64 menjadi kualitas premium, pendistribusian beras khususnya di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, tetap lancar dan tidak ada masalah, stok ketersediaan beras di Perum BULOG masih sangat mencukupi”, kata Syarkawi Rauf di Jakarta, Selasa (25/7/2017), malam.