KOTABARU – Kabupaten Kotabaru yang memiliki luas hampir seperempat wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan terdiri dari sekitar 140 pulau memiliki banyak daerah yang bisa menjadi produsen garam.
“Hampir semua wilayah pesisir kami memiliki potensi untuk menghasilkan garam,” kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru Fahrudin Rifani, di Kotabaru, Sabtu.
Dikatakan, keinginan untuk memproduksi garam sebenarnya sudah lama, namun karena sesuatu hal keinginan tersebut baru akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru saat ini.
“Terlebih saat ini harga garam melambung, dan momentum yang pas apabila kami menindaklanjuti renacna memproduksi garam sendiri, untuk memenuhi kebutuhan sendiri pula, lanjut Fakhrudin.
Ia mengakui, memproduksi garam tidaklah mudah, terlebih Kotabaru yang memiliki potensi curah hujan tinggi menjadi kendala untuk memproduksi garam, karena kadar garam air laut menjadi rendah.
Namun demikian, hal itu tidak menjadi alasan Kotabaru yang memiliki garis pantai cukup panjang di Kalimantan Selatan untuk membatalkan rencana memproduksi garam.
Karena, kata dia, sudah ada teknologi yang bisa meningkatkan kadar garam air laut dengan membangun rumah khusus untuk petakan lahan garam.
“Tekhnologi yang digunakan adalah dengan sistem penguapan air laut, di mana petakan yang akan diisi air laut berada dalam rumah atau gubuk sehingga apabila terjadi hujan air laut dalam petakan tidak tercampur air tawar dari hujan,” terangnya.
Memang produksinya cukup kecil tidak sebanyak petakan yang dihamparkan seperti yang ada di Pulau Madura.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru pekan depan akan berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta.