“Hampir 1.400 jumlah anggota legislatif dari MPR dan DPR, jika bersama-sama ribuan eksekutif dari pusat hingga daerah bersatu-padu mensosialisasikan 4 pilar, pasti memberikan hasil yang lebih positif dibandingkan legislatif berjalan sendirian,” demikian sebut Tifatul Sembiring.
Peran media juga dianggap sangat signifikan dari segi hasil positif, terkait sosialisasi 4 pilar. Pesan yang coba disampaikan kepada masyarakat akan lebih cepat sampai jika ada peran media di dalamnya.
“Sinergi sosialisasi 4 pilar harus dilakukan antara legislatif dan eksekutif, dengan posisi eksekutif berada di baris depan dalam sosialisasi tersebut. Hal itu dinilai lebih positif, karena masyarakat dan media lebih familiar terhadap mereka. Dengan begitu, pasti hasilnya akan lebih baik,” sambung Tifatul Sembiring.
Pengamat politik, Effendi Ghazali sependapat dengan Tifatul, mengenai kurangnya peran pemerintah atau badan eksekutif dalam sosialisasi 4 pilar selama ini.
“Kampanye awal Presiden waktu itu adalah Revolusi Mental, tapi apa sekarang itu ada gaungnya? Sepertinya, memang legislatif harus menarik mereka (eksekutif -red) agar meningkatkan sinergi aktif dengan legislatif. Khususnya dalam konteks sosialisasi 4 pilar,” jelas Effendi Ghazali.
Kembali kepada Tifatul Sembiring, ke depan, legislatif merasa perlu merancang kembali strategi maupun sinergi sosialisasi yang efektif untuk memasyarakatkan 4 pilar MPR bersama eksekutif.
“Bukan berarti membuat lembaga lagi atau merevisi UUD, akan tetapi hanya merancang kembali strategi sosialisasi 4 pilar antara dua pihak terkait, yaitu legislatif dan eksekutif,” pungkasnya.
Jurnalis: Miechell Koagouw / Editor: Satmoko / Foto: Miechell Koagouw