Ida, sapaannya, meminta agar pemerintah lebih serius mengembangkan pantai wisata Wairterang agar warga bisa berjualan makanan dan minuman. Apalagi petani di Waigete selalu menjual jagung muda, kacang, dan buah-buahan lainnya sehingga bisa meningkatkan pendapatan warga.
“Para petani tiap hari menjual jagung muda rebus di pinggir jalan negara. Kalau tempat wisata dikelola dengan baik, pasti ramai, dan kami bisa jual jagung muda rebus, jagung bakar, serta makanan lainnya,” sebutnya.
Disaksikan Cendana News di lokasi bangunan tempat wisata Wairterang, 3 tempat duduk untuk beristirahat (lopo) yang dibangun tidak jauh dari bibir pantai atap ilalangnya banyak yang sudah terlepas. Dua buah kamar mandi dan WC sudah tidak berfungsi. Selain itu, dua buah bangunan yang dipakai sebagai ruangan untuk pengunjung yang ingin berganti pakaian sehabis mandi di laut dan sebuah pos jaga dipenuhi sampah dan terlihat berantakan.
![]() |
Bangunan ruang ganti pakaian dan kamar mandi serta WC yang dibiarkan telantar. |
Terlihat pula sebuah baliho dan papan informasi dengan tulisan Sapta Pesona Pariwisata, belum terlalu lama dipasang. Halaman fasilitas umum bagi pengunjung pantai wisata, rumputnya pun mulai meninggi dan sebuah bak air ternyata dipenuhi dedaunan dan juga ditumbuhi lumut.
Jurnalis: Ebed de Rosary / Editor: Satmoko / Foto: Ebed de Rosary