Damandiri Syukuran Bulan Besar Soeharto, Sejumlah Posdaya Dapat Penghargaan

SENIN, 27 MARET 2017

JAKARTA — Dalam rangka memperingati Bulan Besar H.M. Soeharto yang jatuh pada 27 Maret, Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) yang merupakan salah satu dari tujuh yayasan yang didirikan oleh H.M. Soeharto, mengadakan syukuran HUT ke-21 Damandiri dengan memberikan penghargaan kepada para pengelola Posdaya Damandiri yang berprestasi di wilayah masing-masing.

Titiek Soeharto memberikan hadiah kepada salah satu pemenang.

Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc, Rektor Universitas Trilogi, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa acara ini dalam rangka memperingati hari khusus, yakni hari pada 27 Maret 1968 silam, untuk pertama kalinya Jenderal Soeharto dilantik menjadi Presiden RI ke-2. Tanggal 27 Maret ini juga merupakan hari lahir  Universitas Trilogi yang disepakati oleh yayasan dan senat Trilogi.

Menurut Asep, dalam bulan yang khusus ini, pihak universitas selalu mengadakan kegiatan di antaranya mengadakan seminar dalam bidang pendidikan, pertanian, dan juga penghargaan kepada para pengelola Posdaya Damandiri. Universitas Trilogi sendiri ikut serta berperan dalam kemajuan Posdaya dengan menerjunkan secara langsung perwakilan para mahasiswanya untuk terlibat di dalam kemajuan Posdaya di setiap wilayah yang saat ini sudah mencapai 148 Posdaya.

“Di kampus juga didirikan biro mahasiswa dan alumni kerjasama. Tentunya adanya biro ini tak lepas dari peran serta yayasan-yayasan yang didirikan H.M Soeharto, misalnya Yayasan Pembangunan Indonesia Jakarta. Dengan adanya dukungan tersebut, kegiatan biro ini juga semakin intens menjalankan tugasnya,” jelasnya.

Titiek Soeharto memberikan potongan tumpeng kepada Rektor Trilogi Asep Saefuddin.

Soebiakto Tjakrawerdaya, selaku Ketua Yayasan Damandiri menyatakan, bahwa bulan Maret dijadikan menjadi Bulan Besar H.M Soeharto dikarenakan pada bulan ini banyak peristiwa yang melibatkan perjuangan Jenderal Soeharto. Mulai dari 1 Maret, seorang patriot bangsa yang bernama Soeharto mampu merebut Kota Yogyakarta dari kekuasaan Belanda dengan waktu kurang dari 6 jam pelaksanaan perebutan kekuasaan tersebut dan telah membuka mata dunia bahwa Indonesia masih ada. Sehingga akhirnya, diadakan Konferensi Meja Bundar untuk mengukuhkan adanya Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lihat juga...