Melimpahnya sumber air di wilayah itu, diakui Hartanto membuat sebagian warga tidak perlu membuat sumur dengan menggali cukup dalam. Sebagian warga justru membuat belik atau sumber mata air yang selanjutnya dipompa ke dalam bak-bak penampungan atau tandon air, untuk dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk pengairan lahan pertanian, meski di beberapa wilayah lain air menjadi sumber kebutuhan yang sangat mahal dan terpaksa harus membeli.
“Kalau kita menyadari keberlangsungan siklus air tak lepas dari peranan manusia menjaga alam dan lingkungan, maka kita tidak akan pernah kesulitan air. Daerah resapan air yang dijaga dengan tidak menebang pohon otomatis akan mempertahankan keberlangsungan air untuk kebutuhan saat ini dan masa mendatang,” ungkap Hartanto.
Beda Wilayah, Beda Cerita
Hartanto yang tinggal di kaki Gunung Rajabasa dengan wilayah cekungan dan daerah resapan air yang luas dan memudahkan masyarakat mencari sumber air, tak berlaku di wilayah Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan. Wilayah perbukitan dengan sumber-sumber mata air yang telah hilang akibat bukit-bukit yang telah ditebangi dan tidak memiliki daerah resapan air dan tangkapan air, membuat ratusan masyarakat harus terpaksa membeli air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jasa cabang Bakauheni, maupun dari penjual air dengan tangki-tangki keliling.
![]() |
A. Roni, Manager Operasional PDAM Tirta Jasa Cabang Bakauheni. |
Hal demikian diungkapkan oleh Manager Operasional PDAM Tirta Jasa Cabang Bakauheni, A. Roni, yang mengungkapkan, jika saat musim kemarau kebutuhan air bersih bagi sekitar 500 pelanggan harus disuplai oleh perusahaan penyedia air tersebut. Saat ini, sepanjang musim hujan diakuinya tempat penampungan air yang bersumber dari mata air Gunung Rajabasa mampu menampung sebanyak 1.500 kubik air bersih untuk pasokan air bersih. “Tetap kita mengalami kesulitan saat musim kemarau panjang, karena sebagian besar masyarakat Bakauheni bergantung dari pasokan air bawah tanah yang kita suplai dari mata air di Gunung Rajabasa,” ungkap Roni.