Wisata Pabrik Kuno Perkebunan PT Glenmore di Banyuwangi

Mes khusus direksi dan taman di Perkebunan PT Glenmore.

Pengelola pabrik membawa pelancong melihat setiap sudut pabrik yang masih mempertahankan arsitektur tempo dulu. Selain itu, kata Warno, pengelola menyiapkan minuman kopi dan teh yang bahan bakunya berasal dari perkebunan sekitar. “Turis bisa melihat-lihat pengolahan karet dan perkebunan di area pabrik. Barusan ada 12 turis asal Jerman,” ujar Warno.

Menurut Warno, musim turis biasanya bulan Juli dan Agustus saban tahun. Turis-turis ini bermalam di hotel-hotel yang berdiri di sekitar Kecamatan Glenmore atau Kalibaru. Pihak hotel sudah menyiapkan guide alias pemandu wisata untuk menyusuri setiap destinasi bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda yang tersebar di kedua kecamatan itu.

Pria yang bekerja sejak tahun 1990 itu mengatakan, perkebunan PT Glenmore membawahi area perkebunan seluas 1.300 hektare. Menurut dia, perkebunan PT Glemore mengolah karet setengah jadi, biji kopi, cengkeh, dan kayu-kayuan hasil budidaya. Manajemen sengaja mempertahankan keaslian bangunan pabrik sebagai daya pikat wisata bangunan kuno.

Cukup mudah menjangkau lokasi pabrik perkebunan PT Glenmore. Anda bisa turun di Stasiun Glenmore bila menggunakan jasa kereta api kelas ekonomi rute Surabaya-Banyuwangi. Dari stasiun, jasa ojek yang biasa mangkal di stasiun siap mengantarkan pelancong ke lokasi pabrik. Tarif ojek dari stasiun ke lokasi pabrik biasanya dibanderol Rp 15-20 ribu sekali antar.

Area perkebunan kopi milik Perkebunan PT Glenmore di Desa Margomulyo.

Adapun bila menggunakan angkutan umum bus yang melintasi jalan provinsi ruas Jember-Banyuwangi, Anda mesti berhenti di simpang tiga Kecamatan Glenmore atau Pasar Glenmore. Dari titik ini, Anda bisa menyewa jasa ojek menuju lokasi. Selain ojek, jenis angkutan umum lain kebetulan belum tersedia.

Jurnalis: Diananta P. Sumedi / Editor: Satmoko / Foto: Diananta P. Sumedi

Lihat juga...