Polres Karanganyar Duga Kuat Ada Kekerasan Saat Diksar Mapala UII

RABU, 25 JANUARI 2017

SOLO — Kasus meninggalnya 3 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada saat Diksar MAPALA UII di hutan Tlogodrino, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, terus diselidiki Polres Karanganyar. Bahkan, hasil penyelidikan sementara, Polres Karanganyar membenarkan jika adanya dugaan kuat telah terjadi tindak kekerasan yang dialami oleh peserta yang berakibat meninggalnya 3 mahasiswa tersebut.

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Simanjutak

“Dari hasil penyelidikan sementara, memang benar ada dugaan kuat tindak kekerasan yang dialami peserta Diksar Mapala UII tersebut. Ini setelah tim penyidik melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang tak lain peserta Diksar itu,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjutak saat ditemui awak media, Rabu siang (25/1/2017).

Dugaan adanya tindak kekerasan itu, kata Ade, diperkuat dengan ditemukannya banyak luka di tubuh korban yang meninggal dunia. Bahkan, luka pada peserta Diksar yang meninggal dunia itu hampir dijumpai di sekitar tubuh. “Hampir sekujur tubuh ada luka, baik tangan, badan, kepala, maupun kaki,” jelasnya.

Ade juga mengatakan, pemeriksaan tehadap saksi hingga hari ini masih terus dilakukan. Tidak hanya 11 saksi yang telah diperiksa, namun untuk hari ini setidaknya ada 8 saksi tambahan yang tengah diperiksa. Polisi juga sudah menyita beberapa barang bukti yang menguatkan dalam penyelidikan tewasnya 3 mahasiswa UII tersebut.  Di antaranya, barang-barang pribadi milik korban, pakaian korban yang terakhir dipakai. Petugas saat ini juga masih menunggu hasil visum et repertum luka dan visum et repertum mayat dari 2 rumah sakit di Yogyakarta yakni RS Bethesda dan RSUP Dr Sardjito. “Kami juga mengamankan barang yang diduga digunakan untuk tindak kekerasan yang dilakukan kepada peserta, termasuk korban,” imbuh Ade.

Lihat juga...