Mahasiswa Unjukrasa Pembangunan Asrama Putri Randik Musi Banyuasin di Yogyakarta

SABTU, 9 JANUARI 2016
Jurnalis: Koko Triarko / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA—Puluhan mahasiswa asal Musi, Banyuasin, Sumatera Utara, berunjukrasa menuntut pembangunan Asrama  Putri Randik Kabupaten Musi, Banyuasin di Jalan Melati Wetan, Banciro, Yogyakarta, Sabtu (9/1/2/2016), sore, agar segera diperiksa. Mereka meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut pembangunan asrama tersebut, karena dinilai tak sesuai rencana dan sarat indikasi korupsi.


Puluhan mahasiswa dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Musi, Banyuasin (IKPM MUBA) Sumatera Utara di Yogyakarta, menggelar aksi demonstrasi di depan Asrama Putri Randik Musi Banyuasin di Yogyakarta, menuntut Pemerintah Kabupaten Musi, Banyuasin, Sumatera Utara, untuk segera mengaudit proses pembangunan asrama tersebut yang dinilai penuh kejanggalan.
Koordinator aksi, Arif Bolas mengatakan, pembangunan asrama yang dimulai sejak awal 2014 itu ternyata tidak sesuai dengan yang direncanakan. Menurutnya, dalam proses pembangunan asrama yang dilakukan melalui dua tahap itu penuh indikasi korupsi. 
Indikasi itu antara lain terlihat dari adanya penurunan volume bangunan dari yang direncanakan, dan pembangunan yang tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang ditetapkan sebelum pelaksanaan pembangunan. Selain itu, juga adanya pergantian pemborong sebagai pelaksana proyek sehingga menimbulkan tanda tanya. Arif menduga, jika bangunan saat ini jauh dari yang direncanakan sehingga pasti ada sisa anggaran. 
Karena itu, pihaknya meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit proses pembangunan asrama itu, yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 5,4 Milyar tersebut.
Arif menyatakan, aksi unjukrasa akan terus dilakukan sampai ada tindakan konkrit dari pemerintah. Selain membawa berbagai poster bertuliskan sejumlah tuntutan dan berorasi, mereka juga membakar ban bekas di pinggir jalan untuk menarik perhatian. Namun demikian, petugas kepolisian segera memadamkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 
Lihat juga...