Harga Kebutuhan Pokok di Aceh Masih Melonjak

SABTU, 2 JANUARI 2016
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Zulfikar Husein

ACEH—Sejumlah harga kebutuhan pokok di Aceh sejak akhir Desember 2015 terus melonjak mahal. Hal ini disebabkan kurangnya pasokan barang yang sudah terjadi sejak perayaan Natal 2015 hingga memasuki Januari 2016.

Sepi pembeli karena lonjakan harga
Berdasarkan pantauan, kenaikan harga terjadi pada sejumlah barang seperti sayur-sayuran dan bumbu dapur. Harga signifikan terjadi pada cabai merah yang semula dijual dengan harga Rp25 ribu, kini dijual menjadi Rp40 ribu perkilogramnya.
“Cabai kecil dua minggu lalu harganya Rp22 ribu, hari ini kita jual Rp40 ribu sekilo. Harganya naik sejak Natal kemarin sampai sekarang. Mungkin pengaruh libur juga, jadi kami para pedagang sedikit pasokannya,” ujar Ismail, salah seorang pedagang di Pasar Lhokseumawe, Sabtu (2/1/2016)
Sepi pembeli karena lonjakan harga
Selain cabai merah dan cabai kecil, harga tomat juga ikut naik. Tomat yang biasanya dijual dengan harga Rp8 hingga 10 ribu, naik menjadi Rp12 ribu per kilogramnya. 
“Beberapa yang lain juga naik, seperti sayur yang rata-rata naik seribu sampai Rp2 ribu,” katanya.
Karena kenaikan harga tersebut kata Ismail, sejumlah pembeli mengeluh dan enggan membeli barang mereka. Namun katanya, para pedagang tidak tahu harus bagaimana, pasalnya mereka juga membeli dari agen dengan harga yang cukup mahal.
Salah seorang pembeli mengaku terkejut dengan lonjakan yang cukup signifikan harga bahan kebutuhan dapur tersebut. 
“Ya kok bisa harganya sampai mahal segitu, kata pedagangnya sih karena nggak ada pasokan dari petani,” ujar Anggi salah seorang pembeli.
Anggi meminta pemerintah daerah turun tangan terhadap lonjakan harga tersebut. “Pemerintah harus mengatasi lonjakan harga, kalau nggak masyarakat seperti kami tidak sanggup beli, bisa jadi pedagang juga bakal rugi, harus ada alternatif dari pemerintah,” pungkasnya.
Lihat juga...