Hama Serang Ribuan Pohon Cengkeh Petani Maluku Tengah

Kebun Cengkeh
CENDANANEWS (Ambon) – Ribuan pohon Cengkeh milik petani asal Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku terserang hama dan terancam mati.
Petani setempat bakal menderita berkepanjangan, bila saja tanaman cengkeh mereka yang diserang hama penyakit itu, tidak secepatnya diatasi oleh pemerintah.
Anggota DPRD Provinsi Maluku, Habiba Pellu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada wartawan di Ambon Jumat (29/5) mengatakan, jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut, maka ribuan pohon cengkeh di wilayah Kecamatan Tehoru Kabupaten Malteng akan kering dan mati sia-sia.
“Jadi, jika penyakit tanaman itu dianggap parsial, maka sangat berpotensi mengancam kehidupan warga di wilayah tersebut. Saya minta agar ada tindakan preventif dari pemerintah Provinsi Maluku,” kata Habiba.
Anggota DPRD Provinsi Maluku,
 Habiba Pellu
Hingga kini Dinas Pertanian provinsi Maluku sendiri belum melakukan proses antisipasi atau pencegahan terhadap tanaman warga di Kecamatan Tehoru.
Menurut Habiba, pihak Dinas Pertanian Provinsi Maluku yang turun ke Tehoru, bukan untuk melihat tanaman atau pohon cengkih yang terserang hama penyakit. Kata Habiba, jika tidak ada tindakan preventif dari pemerintah terhadap hama yang menyerang ribuan pohon cengkeh milik para petani di Kecamatan Tehoru saat ini, maka sangat berpotensi mengancam kehidupan warga setempat.
“Ini adalah persoalan besar yang tidak bisa dipandang remeh. Kira-kira jika tidak ada pencegahan oleh pemerintah provinsi, lantas bagaimana dengan nasib warga di daerah tersebut. Untuk itu saya meminta agar pemerintah provinsi Maluku tidak saja mendatangkan bibit, tapi harus bisa melakukan preventif,” tandasnya.
Dikatakan, para petani atau warga Tehoru itu sudah hidup sejak dulu dengan tanaman pohon cengkeh mereka. Bahkan, dengan hasil cengkeh itulah, para waarga setempat bisa menunaikan ibadah haji maupu menyekolahkan anak mereka hingga ke perguruan tinggi.
Sehingga menurut Habiba, harus ada upaya yang baik yang dilakukan oleh Pemerintah provinsi agar bisa menyelamatkan ribuan pohon cengkeh para petani di Tehoru Kabupaten Maluku Tengah tersebut.
“Para petani di Kecmatan Tehoru itu sudah hidup puluhan tahun dengan tanaman cengkeh. Jadi wajar harus ada perhatian serius dari pemerintah,” paparnya.
Menyangkut proses distribusi pupuk tanaman harus, menurut Habiba, hal ituy dilakukan secara sistematis. Artinya proses pembinaan dan monitoring harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Hal ini dimaksudkan agar warga bisa mandiri secara dinamis.
“Seharusnya ada pembinaan, agar petani bisa mandiri secara dinamis. Namun jika didistribusi, lantas pembinaan dan monitoring hanya dilakukan dalam 5 sampai 10 menit, maka tidak akan maksimal,” sentilnya.
Disamping itu, dari aspek peruntukan program, Habiba memberikan apresiasi kepada Distan Provinsi Maluku. Namun, dia berharap agar ada pembinaan secara intens.
Dia juga meminta Kepala Distan untuk melihat persoalan yang dialami masyarakat di pesisir selatan (Tehoru) Kabupaten Malteng saat ini. Karena sangat berdampak buruk terhadap masa depan mereka.
“Desember 2015 nanti, saya akan turun kembali. Jika tidak ada perubahan, saya akan bicara dengan Gubernur Maluku guna menyikapi persoalan yang ada,” katanya.
——————————————————-
Jumat, 29 Mei 2015
Jurnalis       : Samad Vanath Sallatalohy
Fotografer : Samad Vanath Sallatalohy
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...