![]() |
Lebah Madu [ Foto: Cendana – Agus Nurchaliq/3/15] |
CENDANANEWS – Madu sangat digemari oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain memiliki rasa yang manis, madu juga memilik manfaat yang cukup banyak bagi kesehatan diantaranya sebagai sumber energi, penyembuh luka, antibiotik dan masih banyak lagi manfaat dari madu.
Banyaknya manfaat dari madu tersebutlah yang membuat Wiyono (47) tertarik untuk memulai usaha beternak lebah madu. Saat Cendana News mengunjungi rumahnya yang berada di Dusun Kemulan Desa Tulus Besar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang, Jawa Timur kebetulan Wiyono sedang membuat kotak (stup) untuk sarang lebah. Wiyono menjelaskan, bahwa dia memulai usaha ternak lebah madu sejak tahun 2000 dengan dibantu 2 orang pekerja laki-laki yang merupakan keponakannya sendiri.
Untuk jenis lebah yang dia ternak adalah jenis lebah Mellifera, yang dia beli dari peternak lebah madu. Lebah jenis ini merupakan lebah yang jinak dan mudah dibudidayakan. Terdapat 6 orang peternak lebah madu di pedukuhan Tulus Ayu Kemulan yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Lebah Madu Sari Nektar, ujarnya kepada Cendana News Kamis (12/3/2015).

Bapak 2 anak ini menuturkan, peternakan lebah madu milikya berada diatas lahan seluas kurang lebih 1.300 m² dengan 200 stup atau kotak sarang. Biasanya setiap 1 kotak sarang bisa menghasilkan 2-5 kg madu, dimana dalam 1 kotak sarang terdapat kurang lebih 8-9 sarang lebah madu.
Wiyono menjelaskan, pada musim paceklik yaitu musim penghujan seperti sekarang, peternak lebah tidak bisa memanen madu karena jarang ada tanaman yang berbunga sehingga lebah tidak dapat menghasilkan madu, keadaan ini bisa berlangsung selama 6 bulan. Pada musim hujan tersebut, Wiyono biasanya memberi gula sebagai makanan lebah agar lebah tetap bisa hidup. Baru pada musim kemarau dimana sudah jarang turun hujan dan tanaman sudah mulai berbunga kembali, baru madu dapat di panen yaitu kira-kira pada akhir bulan April sampai akhir bulan Nopember. Pemanenan madu dapat dilakukan 20 hari sekali.
Terdapat kurang lebih 15 jenis madu yang dapat dihasilkan diantaranya madu randu, madu karet, madu rambutan, madu kopi, madu cengkeh dan masih banyak lagi jenis madu lainnya. Jenis madu tergantung pada bunga dari tanaman apa yang di hisap oleh lebah tersebut. Jenis madu yang banyak di gemari oleh masyarakat adalah jenis madu randu karena rasanya yang manis dan sedikit asam serta harganya yan cukup terjangkau yaitu Rp. 55.000-65.000/kg.
Dari berbagai jenis madu tersebut, harga madu cengkeh adalah yang paling tinggi yaitu berkisar Rp. 85.000-90.000,-/kg, hal ini disebabkan dalam setahun tanaman cengkeh belum tentu dapat berbunga. Sedangkan harga madu paling rendah adalah jenis madu karet yaitu berkisar Rp. 40.000-50.000/kg. Untuk pemasaran, dia bersama dengan paguyuban Sari Nektar sudah menjual madunya ke Surabaya, Semarang, Bandung, Bogor hingga ke Jakarta,ujarnya.
Wiyono tidak hanya menjual madu, dia juga menjual Royal Jely, Serbuk Sari dan Propolis yang juga bermanfaat bagi kesehatan. Bagi yang ingin beternak, dia juga menjual stup atau kotak sarang dengan harga Rp. 800.000-900.000,-/ stup, dimana setiap stup beisi 8-9 sarang lebah.
Madu yang baik adalah madu yang memiliki kadar air berkisar 18-20, semakin rendah kadar air yang terkandung dalam madu maka madu semakin baik. Menurut Wiyono, agar madu bisa bertahan lama dan bakteri tidak masuk, sebaikknya madu di simpan didalam lemari pendingin. Namun dia juga mengingatkan, bahwa madu yang membeku atau mengkristal bukan merupakan indikasi bahwa madu tersebut palsu, namun hal itu terjadi karena memang ada beberapa jenis madu yang mudah membeku atau mengkristal, jelasnya.

Pada akhir perbincangan, Wiyono memberikan tips cara membedakan madu asli dengan madu palsu yaitu dengan cara meneteskan madu secukupnya pada alas cangkir (dalam bahasa jawa lepek), kemudian alas cangkir di goyang-goyang, madu yang asli setelah digoyang akan membentuk persegi enam seperti sarang lebah, tuturnya.