Tegal Canangkan Jambanisasi, Penjual ‘Kluwung’ Ketiban Rejeki

TEGAL – Pengalaman adalah guru yang paling baik. Ungkapan bijak ini dipegang erat Pak Udin dalam menekuni bisnisnya sebagai penjual ‘kluwung’ atau bis beton.

Awalnya, ia bekerja pada orang lain yang bisnis kluwung. Setelah sekian lama bekerja pada orang lain dan sudah cukup pengalaman, ia pun memberanikan diri untuk mandiri membuka bisnis kluwung sendiri di rumahnya yang dekat jalan raya.

“Sudah setahun lebih saya menekuni bisnis kluwung,“ kata Pak Udin kepada Cendana News, di tempat bisnis kluwungnya di Jalan Raya Garuda, Kramat, Tegal, Senin (27/11/2017) petang.

Lebih lanjut, Pak Udin menerangkan, awalnya ia jadi kuli bekerja dengan orang lain yang bisnis kluwung. “Sekarang saya mandiri bikin usaha kluwung sendiri di rumah ini,“ terang Pak Udin.

Menurut Pak Udin, modal awalnya sekitar lima juta. “Alhamdulillah, sekarang sudah lumayan hasilnya. Yang penting saya kerja halal bisa menafkahi anak-istri”, tuturnya, penuh rasa syukur.

Pak Udin menjual per kluwung sekitar Rp130 ribu sampai Rp150 ribu, sudah sekalian biaya pasang. Bahannya pasir, batu dan semen. “Pasirnya khusus beli dari Slawi, Tegal. Sedangkan untuk batu belinya di Randudongkal Pemalang”, papar Pak Udin yang tetap menjaga kualitas kluwungnya dengan bahan terbaik.

Cetakan kluwung yang dipakai Pak Udin dibelinya di Kaligawam sekitar Rp2,5 juta. Untuk pembuatan satu septic tank diperlukan sekitar empat kluwung yang disusun bertingkat. Pak Udin mengerjakan sendiri kluwungnya. Setiap hari, ia mampu membuat dua kluwung.

“Kalau ada orang yang beli kluwung, saya menyewa truk untuk mengangkut kluwung sampai ke rumah pembeli. Saya juga yang memasangkan kluwungnya,“ ujarnya.

Lihat juga...