Kendalikan Inflasi, Gubernur Minta TPID Sumbar Optimalkan 4K
PADANG, Sumatera Barat – Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi mendorong peningkatan sinergitas yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sebagai kunci dalam pengendalian inflasi. Langkah tersebut untuk menindaklanjuti kebijakan nasional terkait penanganan inflasi dan memperhatikan perkembangan data inflasi pemerintah Sumatera Barat (Sumbar) hingga bulan Mei 2022,
Sinergitas ditunjukkan melalui program 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi efektif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Demikian ditegaskan gubernur dalam sambutannya pada penutupan Rapat Koordinasi TPID Sumbar Tahun 2022, dengan tema ‘Tantangan dan Upaya TPID Dalam Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19 dan Pengaruh Ekonomi Global, di Batusangkar, Jumat (1/7).
Menurut gubernur, Pasca Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri 1443H Sumatera Barat mengalami kenaikan inflasi pada bulan Mei 2022 sebesar 5,18 persen, meningkat dibandingkan realisasi April 2022 sebesar 3,93 persen. Realisasi inflasi Sumatera Barat pada bulan Mei berada di urutan ke-1 inflasi tertinggi di Kawasan Sumatera dan secara tahunan urutan ke-2 tertinggi di Kawasan Sumatera setelah Provinsi Bangka Belitung.
Kenaikan inflasi di Sumatera Barat pada bulan Mei 2022, lanjut gubernur, disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara, harga daging ayam ras dan telur ayam ras, ikan gambolo/ikan aso aso, bawang merah dan daging sapi.
Oleh karena itu, menurut Buya Mahyeldi, kenaikan inflasi kedepannya menjadi tantangan yang luar biasa bagi tim pengendalian inflasi dalam masa pemulihan ekonomi pasca covid-19 dan pengaruh ekonomi global yang memberikan andil terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia secara keseluruhan termasuk Sumatera Barat terutama di sektor perdagangan.