Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Ekosistem Hebitren
“Program pengembangan kemandirian ekonomi ponpes serta sinergi dan linkage dengan UMKM dan korporasi diharapkan dapat mendorong peran pondok pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal,” katanya.
Menurut dia, terdapat tiga syarat kemajuan bisnis ekonomi dan keuangan pesantren dengan pendekatan manajemen ekonomi dan bisnis modern, yang pertama yakni keuletan dan daya tahan, kedua memperkuat jejaring bisnis, salah satunya melalui Hebitren.
“Ketiga adalah memperkuat pengetahuan dan pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Ekosistem Rantai Nilai Halal. Harapannya, model pengembangan ekosistem rantai nilai halal tersebut dapat direplikasi oleh berbagai pihak dalam pengembangan ekonomi di pesantren,” katanya.
Untuk pengembangan ekosistem rantai nilai halal di Soloraya nantinya dilaksanakan melalui Hebitren dengan mendorong penguatan rintisan usaha di sektor pertanian dan sektor perikanan.
Ia mengatakan penguatan di sektor pertanian dilaksanakan berbasis teknologi informasi dan komunitas sedang diimplementasikan di berbagai wilayah Soloraya melalui teknologi green house berbasis internet of things (IoT) untuk komoditas tanaman melon.
Program teknologi rumah hijau saat ini berada di Pondok Pesantren Takmirul Islam Solo, Darul Qur’an Sragen, Kyai Ageng Selo Klaten, Ponpes Ar Ruqoyah Wonogiri, dan Ponpes Darul Abror Boyolali.
Peresmian program tersebut sudah dilakukan oleh Gubernur Bank Indonesia di Pondok Pesantren Takmirul Islam pada awal Februari 2022. Selanjutnya ada juga usaha budidaya perikanan di Pondok Pesantren Hidayatul Ulum Kabupaten Karanganyar dan Pondok Pesantren Al Hikmah Kabupaten Sukoharjo.