Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Ekosistem Hebitren

SOLO — Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui ekosistem Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Soloraya.

Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan dengan potensi yang sangat besar, pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membangun basis ekonomi nasional yang kuat berdasarkan ekonomi syariah melalui kemandirian ekonomi pesantren.

“Kemandirian ini akan dicapai dengan fungsi ponpes yang tidak hanya sebagai penyelenggara fungsi pendidikan dan dakwah tetapi juga memiliki fungsi pemberdayaan masyarakat melalui unit usaha,” katanya.

Ia mengatakan pengembangan unit usaha dilakukan oleh pondok pesantren untuk membangun karakter kewirausahaan tangguh bagi santri dan masyarakat sekitar. Saat ini, peran pondok pesantren termasuk dalam salah satu pilar cetak biru BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan lainnya senantiasa bersinergi dalam membangun rantai nilai halal melalui pengembangan industri halal di sisi input, produksi, proses produksi, dan pemasaran,” katanya.

Ia mengatakan beberapa inisiatif, kolaborasi, dan sinergi telah dilakukan termasuk dengan pondok pesantren yang memiliki potensi besar sebagai pelaku industri halal ke depan.

“Hal ini juga menjadi upaya kolaboratif untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia. Upaya ini diharapkan dapat mengangkat industri halal menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia ke depan,” katanya.

Sementara itu, ia menjelaskan pengembangan ekosistem rantai nilai halal difokuskan kepada lima sektor prioritas, yaitu pertanian terintegrasi, makanan halal, fashion halal, energi baru dan terbarukan serta pariwisata ramah muslim.

Lihat juga...