Warga Terdampak Gempa di Pandeglang Dambakan Perbaikan Rumah
“Kami merasa khawatir, rumahnya itu jika diterpa angin kencang, roboh,” kata Sanusi.
Sekretaris Camat Sumur, Pandeglang, Amsor, mengatakan jumlah rumah yang rusak akibat gempa bumi itu tercatat 459 unit, terdiri dari kategori rusak berat 53 unit, rusak sedang 134 unit dan rusak ringan 272 unit.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Girgi Jantoro, mengatakan saat ini jumlah rumah yang rusak tercatat 2.423 unit tersebar di 30 kecamatan dan 171 desa.
Dari 2.423 unit, yang rusak berat 362 unit, rusak ringan 1.535 unit dan rusak sedang 526 unit, sedangkan sarana fasilitas umum yang rusak, terdiri gedung sekolah 43 unit, puskesmas 16 unit, kantor desa empat unit, masjid 15 unit dan tempat usaha tiga unit.
Kerusakan rumah juga terjadi di 30 kecamatan, antara lain Kecamatan Sumur, Panimbang, Cikeusik, Cimanggu, Mandalawangi, Cibaliung, Sukaresmi, Munjul, Carita, Angsana, Pagelaran, Jiput, Saketi, Bojong, Cigeulis, dan Kecamatan Cibaliung.
Lalu di Kecamatan Banjar, Sobang, Majasari, Menes, Pulosari, Cisata, Labuan, Cibitung, Cimanuk, Cikeudal, Picung, Cipeucang, Patia, dan Kecamatan Kaduhejo.
Semua rumah warga yang mengalami kerusakan akan mendapatkan bantuan perbaikan setelah hasil verifikasi itu.
Gempa tektonik magnitudo 6,6 yang berpusat di Perairan Sumur atau Perairan Ujung Kulon cukup kuat getarannya hingga dirasakan di sejumlah daerah di Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Namun, beruntung gempa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, meski dua warga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah.
Kedua warga itu kini sudah kembali pulih setelah menjalani perawatan medis di puskesmas setempat.