KAPPI : Tritura Salah Satu Tonggak Sejarah Bagi Lahirnya Orde Baru

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Aktivis 66 yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Noor Johan Nuh menyebutkan, sejarah Orde Baru tidak bisa lepas dari munculnya Tritura (Tri Tuntutan Rakyat).

“Bisa dikatakan Tritura merupakan tonggak sejarah bagi lahirnya Orde Baru yang diprakarsai oleh gerakan mahasiswa,” sebut Noor Johan Nuh dalam rilis yang diterima Cendana News, Senin (11/1/2022).

Disebutkan, berawal dari penculikan dan pembunuhan enam jenderal dan satu perwira pertama Angkatan Darat tanggal 1 Oktober 1965 oleh pemberontak Gerakan 30 September (G30S), yang dengan cepat diketahui pemberontakan itu didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Tiga bulan berlalu, tidak ada keputusan politik maupun keputusan hukum dari pemerintah terhadap PKI yang sudah terangbenderang sebagai dalang kudeta G30S. Ditambah dengan kondisi perekonomian yang sangat buruk hingga rakyat sulit memenuhi kebutuhan hidup, serta sebagian anggota kabinet patut diduga terlibat dalam kudeta tersebut,” terangnya.

Tanggal 10 Januari 1966 bertempat di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, diinisiasi mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dideklarasikan tiga tuntutan rakyat (Tritura).

“Adapun tiga tuntutan itu adalah, bubarkan PKI, resuffle kabinet, dan turunkan harga. Kolonel Sarwo Edhi ketika itu komandan pasukan elite Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) hadir dalam momen bersejarah tersebut,” sebutnya.

Untuk mengingat momentum bersejarah tersebut, setiap tanggal 10 Januari diperingati sebagai Hari Tritura. Pada peringatan yang ke 56, yang jatuh pada 10 Januari 2022, dilakukan oleh sahibul bait, Ketua Laskar Ampera Arif Rahman Hakim Angkatan 66 Abdul Muis, dan sebagai sahibul hajat, Ketua Panitia Umri Nasution, mengambil tempat di Taman Menteng, Jakarta Pusat.

Lihat juga...