Penjualan Kain Tenun di Sikka Masih Sepi
Editor: Koko Triarko
“Biasanya saat pesta dan kematian, ada saja warga yang membeli kain tenun untuk diberikan kepada keluarga yang merayakan pesta. Juga diberikan kepada keluarga yang sedang berduka karena ada kematian dalam keluarga,” ungkapnya.
Sementara itu Fransiskus Nong, penjual kain tenun bekas, mengaku biasanya mengirim kain tenun bekas ke Kota Kupang untuk dijual kembali atau dijadikan pakaian.
Frans, sapaannya mengatakan dalam sebulan dirinya bisa mengantongi uang belasan juta rupiah, namun sejak pandemi Covid-19 usahanya mandek sehingga dirinya beralih menjual hortikultura.
“Saya sekarang pun masih belum ada pesanan kain tenun, sehingga memilih menjual hortikultura di pasar-pasar tradisional, dengan membelinya dari petani. Meskipun keuntungannya tidak seberapa, namun lumayan untuk membiayai kebutuhan keluarga,” ucapnya.