Ini Sejumlah Vaksin Covid-19 yang Dipakai di Indonesia
Sebelum digunakan vaksin-vaksin itu harus mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Berikut ini adalah vaksin-vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan EUA dari BPOM dan mendarat di Indonesia:
Sinovac
Vaksin bernama CoronaVac ini diproduksi Sinovac Biotech Ltd di Beijing, China dan diberikan dalam dua dosis dengan interval sekitar 4 pekan.
Vaksin Sinovac pertama kali mendarat di Indonesia pada 6 Desember 2020. Setelah mendapatkan izin dari BPOM pada 11 Januari, vaksin tersebut mulai diberikan kepada masyarakat.
Hingga 26 Oktober, Indonesia sudah menerima 66.776.000 dosis vaksin Sinovac.
AstraZeneca
Vaksin yang juga dikenal sebagai vaksin Oxford ini dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi asal Inggris dan peneliti Universitas Oxford. Sesuai anjuran WHO vaksin ini diberikan dalam dua dosis, dengan jarak dosis pertama dan kedua sekitar 8-12 pekan.
Vaksin AstraZeneca mengantongi izin BPOM pada 22 Februari dan per 26 Oktober sebanyak 33.456.030 dosis sudah mendarat di Indonesia.
Sinopharm
Vaksin ini diproduksi Beijing Bio-Institute of Biological Products dan telah direstui penggunaannya oleh BPOM pada 29 April.
Vaksin Sinopharm diberikan dalam dua dosis dengan interval 21-28 hari. Hingga 26 Oktober Indonesia telah memperoleh 8.450.000 dosis.
Moderna
Vaksin ini adalah vaksin pertama berbasis mRNA (messenger RNA) yang disetujui BPOM pada 1 Juli. Vaksin mRNA menggunakan materi genetik untuk memberikan stimulus kepada tubuh manusia untuk membentuk antibodi.
Di Indonesia vaksin ini juga dijadikan sebagai vaksin booster (penguat) atau dosis ketiga untuk tenaga medis yang berada di lini terdepan perjuangan melawan corona.