Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Normalisasi Waduk Tiu
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Guna mengantisipasi terjadinya banjir dan genangan saat musim hujan, pemerintah kota Jakarta Timur melakukan normalisasi di Waduk Tiu di Kampung Kramat, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Santo mengatakan, pengerukan dan penyodetan Waduk seluas 20 hektare ini untuk mengantisipasi banjir.
“Ketika Waduk Tiu dikuras, maka buangan air mengalir ke Kali Sunter. Lalu ketika Jakarta sedang hujan, pintu air ditutup, dan saat kemarau, sodetan akan dibuka kembali,” ujar Santo, kepada Cendana News saat dihubungi (27/10/2021).
Sebelum Waduk Tiu dikeruk dengan alat berat jelasnya, terlebih dulu dibuat sodetan sepanjang kurang lebih 13 meter. Sodetan ini dibangun dengan menggunakan box culvert berukuran 1.5 x 1.5 meter persegi.
“Pengerukan waduk Tiu dalam rangka normalisasi agar daya tampung waduk bisa lebih banyak,” ujar Santo.
Pengerukan waduk Tiu ini menurutnya, bertujuan agar dapat menampung air, sehingga debit airnya tidak terlalu besar ke Kali Sunter hulu maupun Cipinang.
Karena banjir di Cipinang Melayu seringkali disebabkan Kali Sunter yang meluap, akibat tidak terkendalinya aliran sungai.
“Sekarang sudah tiba musim penghujan, kita harus antisipasi dengan pengerukan waduk Tiu, salah satunya,” tandasnya.
Upaya antisipasi banjir tahun ini, Pemkot Jaktim juga melakukan pengerukan 13 waduk. Diantaranya Setu, Munjul, Mabes TNI, Cilangkap dan lainnya.