Anak-anak Banyak Jadi Korban Gigitan Anjing Rabies
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Rabies merupakan penyakit tertua sejak 4 ribu tahun yang lalu dan dapat menyerang manusia serta hewan berdarah panas, 100 persen meninggal jika tidak dilakukan pencegahan.
“Setiap tahun sebanyak 59 ribu orang di dunia meninggal akibat rabies. Mayoritas korban gigitan 40 persennya adalah anak-anak berusia di bawah 14 tahun,” kata Sekretaris Komite Rabies Floreda dan Lembata, dr. Asep Purnama, SpPd saat ditemui di RS TC Hillers Maumere, Jumat (1/10/2021).

Asep menjelaskan, sifat fisik virus rabies di antaranya akan mati pada suhu 60 derajat Celsius selama 5 menit serta virus cepat mati dengan sinar ultra violet.
Ia tambahkan, virus akan cepat mati dengan zat pelarut lemak seperti air sabun, deterjen dan lainnya serta pada pH3 (Fosforus Hibrida).
Selain itu kata dia, di bawah suhu minimum 4 derajat Celsius akan membuat virus hidup selama berbulan-bulan
“Setelah digigit anjing rabies, masa inkubasi virusnya di dalam tubuh berkisar antara 20 sampai 60 hari namun ada yang bisa mencapai tahunan,” terangnya.
Asep menerangkan, setelah digigit maka korban akan merasa kesemutan di lokasi gigitan, meriang dan sebagainya selama 1 sampai 10 hari.
Sesudahnya lanjut dia, akan muncul gejala klinis seperti takut air, takut udara, hiperaktif, dan lainnya.
Ia katakan, cara mudah untuk mendiagnosa seseorang yang digigit anjing mengalami penyakit rabies yakni dengan mengipasi pasiennya atau memberikan air.