Produksi Padi di Sumsel Meningkat di Tengah Pandemi

PALEMBANG — Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan produksi padi di tengah pandemi karena sektor ini tetap tumbuh positif karena aktivitasnya relatif tidak terganggu oleh kebijakan pengendalian virus corona.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan R Bambang Pramono mengatakan, produksi padi di Sumsel pada tahun 2020 mencapai 2.742.431 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau meningkat sebanyak 139.035 ton dari produksi padi pada tahun 2019 yakni 2.603.396 ton GKG.

“Kami terus mendorong petani tetap semangat dalam berproduksi dengan mengucurkan beragam bantuan, mulai alsintan hingga pupuk,” kata Bambang di Palembang, Selasa (14/9/2021).

Bahkan pada 2021, Provinsi Sumatera Selatan menargetkan dapat memproduksi 3,1 juta ton gabah kering giling (GKG) karena ditopang oleh program peningkatan intensitas penanaman dan produktivitas di sejumlah daerah sentra produksi.

Peluang peningkatan produksi itu sangat terbuka karena terdapat sejumlah daerah sentra produksi yang memiliki areal sawah yang luas tapi intensitas penanamannya masih rendah, yakni hanya satu kali dalam satu tahun.

Lima daerah sentra utama yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur dan Musi Rawas.

Pada 2020, Sumsel berada pada urutan kelima untuk produksi gabah secara nasional yakni 2,6 juta ton GKG, atau masih di bawah Sulawesi Selatan dengan 4,6 juta ton GKG, Jawa Barat 9,0 juta ton GKG, Jawa Tengah 9,6 juta ton GKG dan Jawa Timur 9,9 juta ton GKG.

Ia mengatakan dengan target 3,1 juta ton GKG pada 2021 itu, artinya Sumsel harus menambah sekitar 400 ribu ton GKG karena produksi tahun 2020 itu tepatnya 2.696.103 ton GKG.

Lihat juga...