Penentuan Angka Terukur Uranium dan Thorium Terkendala Biaya Penambangan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Upaya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia masih mempertimbangkan Uranium dan Thorium yang hingga saat ini belum dilakukan penambangan untuk menentukan angka sumber daya terukur. Kendalanya, adalah biaya penambangan yang cukup besar.

Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yarianto S. Budi Susilo menjelaskan, Uranium dan Thorium merupakan salah satu unsur alam berat yang ditemukan dalam bentuk isotop alami U-238, U-235 dan U-234 dengan konsentrasi antara 1,7 ppm hingga 2,7 ppm serta Th-232, Th-234, Th-230 dan Th-228 dengan konsentrasi 7,2 ppm.
“Mayoritas sumber daya radioaktif masih dalam angka potensi. Yang artinya, belum dilakukan eksplorasi sumber daya secara mendalam dan belum menghasilkan angka tereka dan terukur. Alasannya bisa karena anggaran yang besar atau memang belum ada kebutuhan,” kata Yarianto dalam salah satu acara yang diselenggarakan HIMNI, Selasa (7/9/2021).
Di Indonesia sendiri, Uranium dan Thorium paling banyak ditemukan dalam granit, metamorphite dan hasil aktivitas vulkanik, dengan sebaran terbesar terpantau di Kalimantan dan beberapa bagian Sumatera serta beberapa titik di Sulawesi, Maluku dan Papua.