Begini Cara Budi Daya Melon Golden, Komoditas Pertanian yang Menjanjikan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Rasa buahnya yang manis, mengandung banyak air dengan tekstur dagingnya yang renyah, melon golden menjadi komoditas pertanian yang menjanjikan. Harga di pasaran juga relatif cukup tinggi, kisaran Rp22.000 per kilogram. Lebih mahal dibandingkan jenis lainnya
Beragam keunggulan menjadikan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mendorong masyarakat untuk membudidayakan melon jenis ini.
“Budi daya melon golden ini relatif mudah dan cepat, bisa ditanam dalam polybag. Panen buahnya setelah 75 hari dari semenjak tanam,” ujar Agus Misbah, praktisi golden melon Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman Dinas KPKP DKI Jakarta, pada diskusi budidaya melon di Jakarta yang diikuti Cendana News, Senin (6/8/2021).
Melon atau cucumis melo termasuk dalam famili cucurbitaceae atau labu-labuan. Buah ini awalnya dari lembah panas Persia, kemudian dibudidayakan di seluruh dunia.
Sedangkan untuk jenis golden sebelum dikembangkan di Indonesia, budi daya pertamanya dilakukan di Taiwan. Buah ini berbentuk bulat lonjong dengan alur dangkal dan kulitnya halus berwarna kuning.
“Dagingnya tebal berwarna putih kekuningan, rasanya manis dan mengandung banyak air, tekstur dagingnya renyah,” ujarnya.
Dipaparkan, dalam budi daya melon golden ini optimal pada ketinggian 250-800 meter di bawah permukaan laut. Tapi dalam perkembangan sudah membuktikan selama beberapa tahun ini kebun hidroponik Cilangkap sukses menanam di ketinggian 50-100 di bawah permukaan laut.
Tumbuh optimal buahnya sempurna dan cukup besar dan mempunyai tingkat kemanisan antara 11-15 persen.
“Salah satu syarat diterimanya melon di supermarket adalah selain bentuk, juga tingkat kemanisan,” ujarnya.