‘Preview’ Final Euro 2020, Italia Vs Inggris

Italia tak gentar karena sudah terbiasa menjalani final di negeri orang. Dari lima kali menjuarai Piala Dunia dan Piala Eropa, tiga di antaranya terjadi di luar Italia yang semuanya pada Piala Dunia; 1938 di Prancis, 1982 di Spanyol dan 2006 di Jerman.

Yang juga menarik adalah kedua tim memiliki skuad yang kualitasnya merata baik tim inti maupun tim cadangan.

Oleh karena itu, faktor penentu laga mungkin adalah kejelian Southgate dan Mancini dalam membaca pertandingan. Dan sejauh ini mereka jeli menganalisis laga dan kebutuhan timnya. Sayang, dalam final tak mungkin keduanya berhasil,.

Prediksi Sebelas Pemain Pertama

Italia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Giovanni Di Lorenzo, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Emerson Palmieri; Nicolo Barella, Jorginho, Marco Verratti; Federico Chiesa, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne

Inggris (4-2-3-1): Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire, Luke Shaw; Declan Rice, Kalvin Phillips; Bukayo Saka, Mason Mount, Raheem Sterling; Harry Kane

​​​​​Skenario Pertandingan

Di luar Leonardo Spinazzola yang cedera ketika melawan Belgia, Italia tidak direpotkan oleh masalah kebugaran pemain-pemainnya. Roberto Mancini memiliki skuad sepenuhnya siap diturunkan melawan Inggris dalam formasi 4-3-3.

Di depan gawang, Gianluigi Donnarumma tak tergantikan. Sedangkan dua bek tengah Leonardo Bonucci dan kapten Giorgio Chiellini akan membentuk barikade pertahanan untuk menghentikan Harry Kane. Mereka akan diapit oleh bek kanan Giovanni Di Lorenzo dan bek kanan Emerson Palmieri, tapi Emerson bisa menjadi titik lemah yang bisa dieksploitasi oleh Inggris.

Untuk lini kedua, Italia mempertahankan trio gelandang yang menjadi fondasi permainan Azzurri. Dengan demikian, Jorginho kembali mengisi menghentikan Inggris dalam membangun serangan dari tengah sembari membantu Italia mengendalikan lalu lintas bola lewat kemampuannya dalam mendikte tempo permainan Sedangkan Nicolo Barella dan Marco Verratti,ditugaskan melancarkan tekanan ke daerah pertahanan Inggris sampai tak bisa beroperasi di jantung pertahanan Italia. Duet ini juga tenaga-tenaga kreatif dalam membebaskan para penyerang untuk leluasa merusak lini belakang Inggris.

Lihat juga...